www.maungbandung.com - 3 Ujian Berat Persib Dan Bobotoh Pasca Juara - Setelah merasakan manisnya euforia meraih gelar kompetisi kasta sepakbola tertinggi di indonesia ISL di tahun 2014 yang hilang dari bumi parahyangan selama hampir 20 tahun lamanya,dan kemudian sukses menyandingkannya dengan gelar bergengsi di tahun selanjutnya 2015 yaitu Piala Presiden, Persib dan bobotoh selanjutnya mendapat antiklimaks dari pencapaian prestasi gemilang tersebut hingga pertengahan tahun 2016.
Berita Persib menacatat ada beberapa kejadian luar biasa dan menarik untuk kita cermati pasca raihan prestasi emas Maung Bandung di atas hingga sekarang di pertengahan tahun 2016. Sebagai orang yang mengaku bagian yang tidak akan pernah terpisahkan dengan tim kebesaran dan kebanggan warga jawa barat Persib Maung Bandung, sudah sepantasnya kita harus berani melakukan introspeksi diri dengan 3 Ujian Berat Persib Dan Bobotoh pasca Juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015 yang akan penulis share di bawah ini.
3 Ujian Berat Persib Dan Bobotoh Pasca Juara
1.PSSI dibekukan, Kompetisi ISL Dihentikan dan PSSI disuspend FIFA
Ujian terberat pertama dan sangat besar dampaknya bagi keadaan Persib Bandung dan Bobotoh seperti sekarang adalah dengan adanya kejadian yang dianggap cukup kontroversial dan berhasil membuat kegaduhan nasional pecinta dan pemerhati sepakbola nasional, dimana secara sepihak Kemenpora di bawah Imam Nahrowi membekukan PSSI yang dianggap tidak bisa mentaati peringatan yang ditetapkan BOPI, agar tidak menjalankan kompetisi ISL 2015 selama 2 peserta liga yaitu Arema dan Persebaya belum membereskan persyaratan administrasi.
Berawal dari situlah permasalahan kemudian menjadi bertambah besar dan rumit, ketika PSSI tetap terus memaksa bersikukuh meneruskan liga yang saat itu telah berganti menjadi liga QNB tetap berjalan terus tanpa mengindahkan ancaman kemenpora yang akan membekukan PSSI jika terus menjalankan kompetisi. Dan benar saja tidak berselang lama bertepatan dengan kongres PSSI yang berhasil menetapkan ketua umum baru La Nyalla Mataliti, Imam Nahrowi pun mengeluarkan Keputusan Menpora nomor 0137 Tahun 2015 tentang Pengenaan Sanksi Administratif Berupa Kegiatan Keolahragaan PSSI Tidak Diakui. Keputusan diteken Menteri Imam Nahrawi pada 17 April 2015.
Nah, pasca keputusan yang berhasil membuat banyak pelaku sepakbola nasional itu marah, ternyata kisruh sengketa antara pemerintah dan PSSI telah membawa ranah sepakbola nasional ke arah yang lebih tragis, yaitu organisasi sepakbola dunia FIFA selangkah kemudian menjatuhkan sangsi kepada PSSI dan seluruh pelaku sepakbola nasional untuk tidak berperan aktif dalam semua laga internasional alias di suspend.
Nah akibat dari situlah kemudian dalam waktu singkat telah menimbulkan gejolak baru seperti efek gelombang salju, yang menggelindingkan bola saljunya menyapu semua sisi kehidupan sepakbola nasional ke batas yang sangat memprihatinkan. Dimulai dengan klub yang tidak bisa menghidupi kebutuhan dan hak pemainnya sehingga banyak klub dibubarkan karena tidak sanggup bayar gaji dengan hengkangnya sponsor.
Tidak cukup sampai di sana juga, nasib tragis justru lebih memprihatinkan jika melihat pelaku atau sejumlah pemain sepakbola yang banyak banting setir dengan mencoba peruntungan baru untuk menafkahi keluarganya karena terhentinya sepakbola sumber pendapatan mereka dengan segala cara, mulai dari yang jadi peternak, buka kontrakan hingga membuka jasa odong-odong.
Lantas apa ujian bagi persib dan bobotoh dimana ? Pastinya dengan kondisi demikian, jika kita mau cermati, kenapa Persib bisa mengalami fase buruk beruntun seperti kejadian beberapa hari kebelakang, mulai dari “terusirnya Dejan ” dari bandung, Turunnya Peforma permianan dan prestasi Persib serta yang paling sangat terasa hilangnya pentas hiburan rakyat buat bobotoh adalah dampak luar biasa dan mahal sekali dari masalah di atas.
Jika boleh berandai-andai !! akankah persib mengalami situasi seperti sekarang ini, jika kompetisi QNB masih terus berjalan ? tentunya tidak secara logika, karena mungkin saja Janur masih ada di Persib, kebersamaan tim persib juara masih terjaga seperti firman, konate, jupe, supardi, M ridwan, Dedi Kusnandar dan yang lainnya, dan yang pastinya Bobotoh bisa terus bersorak ketika kaki-kaki mereka mengover bolad an mengecoh lawan dan memasukannya dan jebrett,,Goool…!! Happy kan ?!!
Memang keputusan kemenpora telah berhasil membuat ” Sakitnya Tuh sampai Saat ini ” hingga sekarang Persib dan Bobotoh menjadi korban secara tidak langsung dari sikap dan arogansi PSSI dan Penerintah, dimulai dari kompetisi yang tidak berjalan, membuahkan keadaan yang sekarang telah di alami Persib dan Bobotoh…..Nasib Sibbb…!! Salah siapa ?!
2.Janur Pergi, Dejan Masuk lalu Out, Prestasi Persib Jeblok
Mau setuju atau tidak, kejadian dari mulai perginya Janur meski atas nama managemen untuk sekolah kepelatihan dan menimba pengalaman di klub sepakbola yang masih milik sang Bos Persib Eric Tohir di luar negeri di Inter Milan dan sekarang berencana ke DC United, kemudian disusul dengan perekrutan Dejan masuk jadi pelatih kepala persib gantikan Janur, dikuti masuknya gerbong mantan pemain PBR ke skuad Maung Bandung yang membuahkan banyak penolakan bobotoh, hingga puncaknya Dejan out dengan meninggalkan tim sekelas persib di papan bawah klasmen adalah bencana dan ujian yang tidak bisa dianggap remeh !!
Tidak mudah tentunya kembalikan tim persib menjadi solid dan kondusif seperti dulu di masa emas tahun 2014 dan 2015 bukan ? pasti membutuhkan waktu yang realtif lama untuk mengembalikan rasa percaya diri seluruh komponen Persib Bandung, seperti mental pemain dan termasuk juga Bobotoh !! Banyak suara Bobotoh yang di suarakan di banyak media, yang menggambarkan sikap ” marah ” karena terlalu sayang dengan kondisi persib sekarang ini. Terkoyak itulah mungkin gambaran tepat antiklimaks dari tim persib Juara dan terlukanya Bobotoh menyaksikan tim kesayangannya seperti ini sekarang.
3.Luka Bobotoh Persib Sa’alam dunya dengan Adanya Kasus Perkosaan
Belum lama TSC 2016 bergulir, kejadian yang sangat menggores sisi kemanusian dan tragis terjadi di terminal leuwi panjang Bandung. Pada hari selasa tanggal 31 maret 2016, Sekitar Jam 23,00 WIB, seorang bobotoh wanita asal garut yang jauh-jauh datang ke Soreang Kabupaten bandung lokasi tempat Stadion Si Jalak Harupat, sekembalinya menonton laga Persib kontra Madura United diperkosa bergilir oleh sopir dan kondektur Bus dan satu orang lainnya di dalam sebuah bus setelah memutuskan bermalam di bus sebelum putuskan pulang ke Garut esok harinya.
Kasus yang mencuat dan berhasil menuai kemarahan luar biasa semua pihak termasuk bobotoh sendiri itu telah menyisakan kegetiran dan rasa luka yang mendalam, terlebih bagi si korban tentunya, yang jauh-jauh datang untuk senang-senang memberikan dukungan dan loyalitasnya untuk maung bandung namun harus diahkiri nasib naas. Mantan direktur pemasaran PT PBB M Farhan bahkan mengutuk keras atas tindakan biadab yang dilakukan oleh 3 orang awak bus terhadap bobotoh wanita asal Garut tersebut.
Kabar terakhir yang berhasil dikumpulkan oleh tim Info Bobotoh persib menyatakan bahwa 2 dari 3 pelaku perkosaan terhadap korban pun kini sudah berhasil ditangkap polisi sehari setelah ada laporan yang masuk ke mereka, sementara yang satunya lagi masih dinyatakan buron dan sebagai DPO kepolisian kota Bandung. Seperti apa akhir kasus ini ? Semoga pelakunya bisa menjadi orang-orang pertama yang akan menjalani sangsi hukuman ” Kebiri ” yang saat ini sudah rampung peraturannya dan siap dijalankan oleh pemerintah, amin.
Nah, itulah 3 Ujian Berat Persib Dan Bobotoh Pasca Juara yang berhasil kami rangkum.Tidak ada maksud apa pun dengan tulisan ini hanya sebagai curhatan penulis yang sangat mencintai Persib Bandung. Inilah bentuk kecewa, rasa sedih sebagai Bobotoh Persib dan sekaligus menjadi motivasi bahwa tidak akan lama lagi kita bersama-sama bisa bangkit dan meraih cita-cita kita bersama, Persib Juara !! Badai pasti akan berlalu.