www.maungbandung.com - Pertandingan PERSIB BANDUNG dalam misinya memelihara rekor tak terkalahkan di kandang baru saja dilalui. Kemenangan 2-0 atas Persipura Jayapura benar-benar disyukuri.
Bukan sekadar karena deretan simpul sejarah yang mengiringi kemenangan ketiga secara beruntun untuk pertama kalinya atas Persipura, tetapi memang karena Maung Bandung akhirnya menikmati jerih payah setelah dibuat kerepotan sepanjang laga oleh gaya duel Mutiara Hitam yang dominan dan agresif.
Skor akhir telak dengan margin dua gol seakan menandakan kemenangan mutlak yang diraih dengan mudah. Padahal, tidak bisa dimungkiri, meskipun bertindak sebagai tuan rumah, Persib justru menjadi pihak yang lebih banyak tertekan akibat serangan bertubi-tubi tim tamu.
Bahkan BERITA PERSIB mencatat, Persipura bukan saja lebih banyak menguasai bola. Statistik laga secara gamblang mendeskripsikan penderitaan Maung Bandung di bawah tekanan Mutiara Hitam.
Tercatat ada 14 tembakan yang dilepas pasukan Papua, tujuh di antaranya menyasar langsung ke gawang Persib. Jumlah tersebut lebih dari dua kali lipat angka ancaman yang diproduksi tim pimpinan Djadjang Nurdjaman melalui serangan baliknya, yakni enam ancaman dengan tiga yang akurat menuju sasaran.
Kerja impresif organisasi pertahanan plus efektivitas serangan menjadi keunggulan Persib dengan gol tembakan Kim Jeffrey Kurniawan dan sundulan Sergio van Dijk sebagai penentu hasil akhir.
Namun, sosok yang tidak kalah penting, bahkan layak disebut pemain terbaik dalam kemenangan bersejarah Persib itu adalah sang penjaga gawang, Muhammad Natshir Fadhil Mahbuby. Performa prima Natshir dengan refleks impresifnya menjadi tembok penghalang Persipura yang beberapa kali mampu menerobos benteng pertahanan Persib.
Tembakan-tembakan akurat dari Ian Louis Kabes, Ricardinho, hingga Ferinando Pahabol semuanya menjadi sia-sia akibat kesigapan kiper 23 tahun tersebut. Salah satu aksi penyelamatan paling brilian adalah ketika Deden masih sanggup terbang menepis bola tembakan Pahabol meskipun di hadapannya berseliweran banyak pemain saat terjadi kemelut di jantung pertahanan Persib pada menit ke-64.
”Itu kebetulan saja. Semua laga berat dan kemarin salah satu yang terberat mungkin. Sepanjang laga saya hanya berusaha fokus tanpa panik atau khawatir meskipun Persipura terus menyerang. Saya juga tak pernah targetkan clean sheet. Kami semua pemain punya komitmen sama, bekerja keras untuk membawa Persib menang. Syukur itu bisa dicapai,” ujar Natshir tentang laga sengit kontra Persipura.
Natshir mendapatkan kesempatan bermain cukup banyak sepanjang ISC 2016. Selain kebijakan rotasi, cedera yang menimpa kiper senior I Made Wirawan juga menjadi penyebab meningkatnya durasi main kiper yang biasa dipanggil Deden itu.
Sebelas kali berada di bawah mistar gawang, alumnus akademi internal Persib itu kebobolan 11 kali. Namun, dia juga sukses empat kali clean sheet alias tak kebobolan, yakni saat Persib menang atas Persela (1-0), Persegres Gresik United (2-0), ditahan Persija (0-0), dan melucuti Persipura (2-0).
Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman terang-terangan mengakui kemajuan performa Natshir. Menurut Djadjang, kemampuan menunjukkan performa impresif dalam laga melawan rival seberat Persipura sudah menjadi bukti peningkatan kualitas Natshir yang awalnya kiper pelapis I Made Wirawan, menjadi kiper utama Maung Bandung.
”Kami harus memberikan apresiasi buat Deden (Natshir), wajar jika banyak orang bilang dia salah satu bintang dalam kemenangan kami atas Persipura. Dia menunjukkan progres pada setiap pertandingan, termasuk setelah sempat bikin blunder di Makassar. Kemarin, Deden memang tampil sangat bagus. Laga itu menunjukkan kalau dia jelas sudah naik kelas,” kata Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman memuji kiper mudanya itu.
Peningkatan performa Muhammad Natshir menjadi salah satu modal positif Persib Bandung untuk terus menekan angka kebobolan dalam tujuh sisa laga ISC 2016. Selain itu, kekuatan di sektor pertahanan juga diharapkan bisa memuluskan jalan Maung Bandung untuk mempertahankan rekor tak terkalahkan sebagai tuan rumah.