www.maungbandung.com - Kemanangan PERSIB atas Barito Putera dengan skor 2-0 (1-0) di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Sabtu 14 Agustus 2016 malam semakin menunjukkan bahwa mencetak gol bagi skuad Maung Bandung bukan selalu urusan penyerang target man.
Alasannya BERITA PERSIB mencatat adalah, meskipun dalam setiap pertandingan Pelatih Djadjang Nurdjaman selalu menempatkan penyerang target man seperti Serginho van Dijk maupun Juan Carlos Belencoso di setiap taktiknya, justru pemain sayaplah yang lebih subur ketimbang keduanya.
Padahal, dengan kesempatan bermain lebih banyak ketimbang pemain sayap yang harus bergiliran bermain, Sergio baru mencetak satu gol dan lebih ironi lagi Belencoso belum mencetak gol. Persib pun lalu mengalihkan kemampuan mencetak golnya melalui penetrasi sektor sayap.
Djanur Sumringah Pemain Sayap Persib Makin Moncer
Dengan nama-nama mentereng di sektor sayap mulai dari Tantan, Samsul Arif, Atep, hingga Zulham Zamrun, Persib memiliki banyak pilihan dalam membobol gawang lawan. Dua pemain sayap Persib Bandung Zulham Zamrun dan Atep menjadi pencetak gol kemenangan Persib atas Barito Putera di laga ke-15 ISC 2016.
Hal itulah yang membuat Djadjang Nurdjaman tak pernah khawatir Persib kesulitan mencetak gol jika penyerangnya mengalami seret gol. Djadjang pun senang timnya memiliki pemain-pemain sayap berkualitas.
“Kami punya enam pemain sayap sehingga membuat banyak pilihan dan saya sudah mulai menemukan pilihan tersebut. Saya senang dengan pemainan anak-anak secara keseluruhan,” ujar Djadjang seusai pertandingan kontra Barito Putera.
Jika melihat catatan statistik, ucapan Djadjang memang ada benarnya. Para pemain sayapnya silih berganti mencetak gol, mulai dari Tantan (2 gol), Samsul Arif (2 gol), Atep (2 gol), David Laly, dan Zulham Zamrun satu gol. Totalnya, sayap Persib telah menyumbangkan 8 gol bagi Maung Bandung atau setengah gol dari total gol Persib yakni 16 gol.
Delapan gol ini bisa saja bertambah andai saja, Samsul yang mendapatkan dua kali kesempatan mencetak gol melalui titik penalti saat melawan Bhayangkara Surabaya United dan Barito Putera mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Dalam dua kesempatan itu, tendangan penalti Samsul saat melawan Bhayangkara mengenai tiang gawang, sedangkan saat melawan Barito Putera di menit 80 digagalkan kiper.
Meskipun mampu menyumbangkan banyak gol bagi Persib, sektor sayap Persib tetaplah memiliki banyak pekerjaan rumah, di antaranya adalah persoalan penyelesaian akhir. Mereka pun mengakui bahwa bukanlah hal yang mudah untuk bisa mencetak gol, mulai dari Tantan yang menilai bahwa dirinya memang kurang tenang dalam menyelesaikan peluang.
“Ke depannya saya akan lebih baik lagi,” ucap Tantan.
Selain kurang tenang, Tantan menilai Persib sekan dijauhi dewi fortuna. Sebagai pemain sayap, ia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mencetak gol. Begitu juga dengan rekan-rekan lini depan Persib, kata dia, tim sudah menggempur habis pertahanan lawan.
“Kami juga bingung kalau ditanya kenapa Persib masih minim gol, padahal peluang banyak. Mungkin kurang beruntung saja karena kita sendiri sudah maksimal menggempur gawang lawan. Tapi yang terpenting adalah Persib tetap menang,” katanya.
Begitu juga apa yang disampaikan Atep. Ia memerlukan waktu yang tak sebentar untuk bisa memberikan gol perdana bagi Maung Bandung. Di mana, pemain kelahiran Cianjur itu membutuhkan tujuh pertandingan di ISC untuk bisa memecahkan kebuntuannya saat Persib bertemu Mitra Kukar. “Alhamdulillah pecah telor. Semoga semakin mudah cetak gol ke depannya.” kata Atep seusai pertandingan melawan Mitra Kukar kala itu.
Ucapannya pun ternyata terkabul di pertandingan kemarin melawan Barito Putera. Gol diving header-nya semakin menambah pundi-pundi golnya. Semoga para sayap Persib ini semakin mengantarkan Persib ke papan atas ISC 2016.
Source : Pikiran-rakyat.com