www.maungbandung.com - Memasuki putaran kedua Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016, Persija Jakarta berganti tongkat kepelatihan. Setelah dilatih oleh caretaker Jan Saragih, kali ini mereka menunjuk sosok Muhamad Zein Al Hadad.
Kehadiran Al Hadad di kubu Macan Kemayoran ternyata tak luput dari pantauan Pelatih PERSIB Djadjang Nurdjaman. Djadjang yang juga masuk menukangi Persib saat kompetisi ISC 2016 sudah berjalan memiliki pandangan tersendiri mengenai sosok Al Hadad.
Apalagi, Djadjang secara langsung akan head to head menghadapi Al Hadad saat Persib melakukan tandang ke markas Persija di Stadion Manahan Solo, Sabtu 5 November 2016 ini. Untuk itu, Djadjang siap mewaspadai strategi yang akan diterapkan Al Hadad pada laga el clasico tersebut.
“Selama ini dia punya spirit dan daya juang bagus. Kelihatan dari agresivitas Persija yang meningkat. Ketika kalah pun kemarin (dari Pusamania Borneo FC), mereka main bagus,” ucap Djadjang di Mes Persib, Kota Bandung, Selasa 1 November 2016.
Djadjang mengungkapkan, permainan Persija di tangan Al Hadad memiliki tempo yang bagus. Apalagi ditambah dengan hadirnya penyerang naturalisasi, Greg Nwokolo dan Pacho Kenmogne. Djadjang menambahkan, meski tak muda lagi, keduanya tetap harus diwaspadai.
“Mereka menguasai pertandingan dan tempo permainannya bagus. Saya melihat perbedaannya dari materi. Permainan memang tidak terlalu berbeda, tapi materi pemain baru yang menurut saya punya kemampuan. Greg dan Kenmogne, walau bukan yang dulu, tapi Kenmogne masih kadang-kadang muncul kelebihan dia,” tuturnya.
Dengan begitu BERITA PERSIB mencatat, ia harus tetap mewaspadai seluruh kekuatan armada Persija di tangan Al Hadad. Alasannya, ia menilai untuk meraih poin di kandang Persija masih tetap sulit meski di papan klasemen ISC berada di bawah Persib.
“Kita harus tetap mewaspadai mereka. Karena tidak gampang kalau mau meraih poin di Persija. Tidak gampang,” ucap pelatih berusia 58 tahun tersebut.
Namun, Djadjang tetap optimistis Persib mampu mencuri poin di kandang Persija. Apalagi, Persib memiliki ikatan emosional kuat dengan bobotoh, sehingga Djadjang memastikan jika tensi panas yang terjadi di luar lapangan akan terbawa ke dalam lapangan.
“Lawan Persija, yang panas itu sebenarnya di luar lapangan, rivalitas antarsuporter. Tapi saya yakin jika tensi panas itu akan terbawa ke dalam lapangan juga. Itu karena pemain punya ikatakan emosional dengan bobotoh. Jadi tensinya pasti akan kebawa ke lapangan,” ujarnya.
Dia menambahkan, menyampaikan situasi seperti itu sebenarnya cukup menguntungkan bagi Persib. Karena hal itu mampu membangkitkan motivasi pemainnya sehingga mereka bisa bermain dengan motivasi tinggi.
“Situasi itu sebenarnya menguntungkan juga buat saya. Karena mereka jadi punya motivasi tinggi ingin memenangkan pertandingan seperti yang diinginkan bobotoh, saya bisa memanfaatkan itu, tetapi tentunya kita juga harus bisa mengontrolnya,” katanya.
Mengenai absennya Hariono, Djadjang kembali menegaskan bahwa hal itu tidak membuat sang pelatih kebingungan. Terlebih, dia percaya dengan hadirnya beberapa pemain pengganti, seperti Taufiq atau Kim Jeffrey Kurniawan.
Dia percaya, pemain yang ada mampu bermain dan mempertahankan performa serta mentalitas seperti saat menghadapi PSM kemarin. Dia juga akan intruksikan timnya bermain terbuka dan mencari kemenangan. “Kami akan tetap main terbuka melayani jual beli serangan seperti kemarin,” tuturnya.