Dari Domba Cup Hingga Jadi Pahlawan Sepakbola PON Jabar 2016

Dari Domba Cup Hingga Jadi Pahlawan Sepakbola PON Jabar 2016

Dari Domba Cup Hingga Jadi Pahlawan Sepakbola PON Jabar 2016

www.maungbandung.com - Macam-macam awal karier para pemain yang kini berkostum PERSIB BANDUNG. Seperti diakui Muhammad Natsir, dia menapaki karier bermain sepak bola lewat turnamen Domba Cup.

Deden sapaan M Natsir, kini lebih terpantau bobotoh karenaa kerap dipercaya turun dalam laga Maung Bandung di trnamen Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Karier profesionalnya sebagai penjaga gawang dimulai kala memperkuat Pelita Jaya pada musim 2012 lalu.

Sebelum berkostum Maung Bandung, dia sempat satu musim bergabung dengan Arema Cronus.
Namun pada awalnya, pemain asal Soreang, Kabupaten Bandung ini mengawali karier di turnamen kampung yang kerap disebut Domba Cup.

“Dulu sih di Soreang pernah ikut-ikut Domba Cup, jadi tim yang juara dapat domba. Tapi saya belum pernah juara,” kata kiper dengan nama lengkap Muhammad Natshir Fadhil Mahbuby ini.

Layaknya tim profesional, tim Deden kala masih mentas di Domba Cup itu pun rutin menggelar latihan. Bahkan ada pula manajer yang membiayai keperluan tim. Bedanya saat itu tidak digaji selayaknya pemain profesional.

“Dulu bosnya yang punya konfeksi jeans, kadang dikasih bayarannya celana jeans, sudah senang,” kenang pemain berusia 25 tahun ini.

Sejak kelas 3 SD, Deden memang sudah menimba ilmu di Sekolah Sepak Bola (SSB) UNI. Dari situ akhirnya terpilih menjadi bagian Persib U-15, U-18 hingga U-21. Menampaki karier di sepak bola dia paham betul ada risiko jauh dari keluarga.

Bahkan BERITA PERSIB mencatat, pada usia 19 tahun sudah dituntut harus hidup mandiri, sebab saat itu dia membela Pelita Jaya yang bermarkas di Karawang, Jawa Barat.

“Tapi dari SMA sudah ngekost di Bandung, jadi sudah terbiasa jauh dari orang tua. Ya karena waktu itu ngekost sekolahnya di daerah Ciwastra biar lebih dekat dengan tempat latihan,” ucapnya.

Darah sepak bola mengalir dari sang Ayah yang merupakan pemain sepak bola lokal di Soreang. Semula dia sempat binggung menentukan karier, lantaran Deden juga menggemari olahraga bulu tangkis.

“Tapi yah akhirnya berjodoh dengan sepak bola. Bapak juga dulu pemain bola tapi di kampung,” bebernya.

Di turnamen Torabika Soccer Championship (TSC) 2016, Deden sudah dua kali diberika kesempatan tampil. Pada laga terakhir, yakni saat melawan Persela Lamongan, Jumat (29/7) lalu, dia sukses menjaga gawang Persib tetap perawan.

Selanjutnya Persib akan melakoni laga tandang, kontra Perseru Serui, pada Sabtu 6 Agustus 2016 nanti. Deden berharap kembali diberikan kesempatan tampil.

“Kalau bisa dipercaya lagi, mudah-mudahan di pertandingan berikutnya dapat kesempatan lagi,” harapnya.

Dari kecil Deden memang mendapatkan dukungan dari orang tuanya agar menjadi kiper hebat. Menurutnya, hingga saat ini orang tuanya selalu tegang dikala Deden diturunkan tampil membela Maung Bandung.

“Kalau Persib diserang suka enggak pengen lihat ke televisi katanya, takut kebobolan. Apalagi Ibu. Tapi kalau Babeh mah agak cuek sih, enggak tahu dingin apa pura-pura dingin,” tukasnya.

loading...

Bobotoh Baik Pasti Akan Tinggalkan Komentar