www.maungbandung.com - Jika ada Pemain PERSIB Bandung yang bukan pemain lokal asli jawa barat namun loyalitas dan dedikasinya untuk kebesaran Maung Bandung sangat begitu teruji dan dicintai Bobotoh, dia adalah Hariono.
BERITA PERSIB mencatat, Ketika sejumlah pemain bintang memilih keluar masuk skuat Persib Bandung, ada satu nama yang memilih terus bertahan, dan Dia pria asal jawa timur Hariono.
Bergabung sejak tahun 2008, sosok Hariono dan Persib seolah tak terpisahkan. Hal tersebut dibuktikan dari siapa pun pelatih yang menangani Persib, maka Hariono akan selalu menjadi pemain utama.
Bahkan tak hanya di Persib, peran Hariono juga selalu menarik perhatian para pelatih yang menangani Timnas Indonesia. Meski prestasinya cukup gemilang, perjalanan karier Hariono tidaklah mudah.
Baca Juga : Atep Rizal : Call Me Lord Atep !!
Kisah Si Kuli Panggul Yang Jadi Bintang Persib Idola Bobotoh
Pada usia 15 tahun, Hariono bahkan belum terlalu mengenal sepak bola dan lebih fokus untuk mencari uang dengan menjadi kuli panggul. Hingga akhirnya, dia mendapatkan kesempatan untuk mengenal sepak bola dengan mengikuti salah satu sekolah sepak bola.
Menempa ilmu di SSB, Hariono akhirnya mendapatkan kesempatan melakukan seleksi di Deltras junior. Lolos seleksi, bakat Hariono terus terasah, hingga Hariono berhasil menembus tim senior Deltras pada tahun 2004.
Saat itu, Hariono belum dikenal publik seperti sekarang. Dia masih kalah tenar dengan gelandang-gelandang lain seperti Claudio Pronetto yang lebih dulu terkenal, karena sempat memukau persepak bolaan Indonesia sebagai playmaker cerdas bagi Deltras.
Meski begitu, Hariono tak menyerah dan terus berjuang dengan gaya bermainnya yang bisa dibilang seradak-seruduk. Akan tetapi, gaya permainannya itu ternyta justru membuat pelatih Persib, Jaya Hartono, terpukau.
Karakter permainan Hariono pula yang membuatnya berlabuh di Bandung pada 2008. Di tahun tersebut awal mula kejayaan Hariono bersama Persib. Mengawali debut melawan musuh bebuyutan, Persija Jakarta di Stadion Siliwangi, Hariono mengawali kisah mesra dengan bobotoh saat masuk menggantikan sang kapten saat itu, Suwitha Patha.
Baca Juga : Jajang Sumara : Kisah Pembantu & Tukang Parkir Yang Jadi Bintang Persib
Mendapatkan kesempatan pertama tak disia-siakan oleh Hariono. Dia tampil apik mengawal lini tengah Maung Bandung. Sejak saat itu, posisi gelandang bertahan beralih dari Suwitha ke Hariono.
Bertugas sebagai orang pertama yang menghentikan serangan lawan, Hariono menjalaninya dengan semangat tinggi. Gaya bermain ngotot dengan tekel-tekel keras membuat Hariono begitu mudah dikenali di lapangan.
Permainan keras tak segan diperlihatkan Hariono demi memutus aliran serangan lawan agar tak mencapai lini pertahanan Persib. Hariono tergolong sebagai pemain yang berperan seperti itu, sehingga sangat akrab dengan kartu kuning.
Gaya bermain ngotot seperti itu yang membuat Hariono dicintai bobotoh (sebutan untuk pendukung Persib). Hariono jelas kembali memiliki misi mengangkat trofi lagi bersama Maung Bandung di Torabika Soccer Championship (TSC) presented by IM3 Presented by Ooredoo.
Di bawah asuhan Djajang Nurdjaman, Hariono siap telah menjelma menjadi sosok yang tak tergantikan karena kualitasnya. Mas Har, begitu ia kerap disapa, selalu akan berlari ketika bola berada di kaki para pemain lawan.