www.maungbandung.com - Persib Bandung pun terguncang, sang jawara Indonesia Super League 2014 dan Piala Presiden 2015 itu terkapar di tangan sekelompok anak muda Bhayangkara Surabaya United pada lanjutan Indonesia Soccer Championship 2016 dengan skor telak 1-4, Sabtu (11/6) lalu di Stadion Gelora Delta
Berita Persib pun mencatat sejarah baru, hasil negatif ini langsung berbuntut pengunduran diri Dejan Antonic sebagai pelatih kepala Maung Bandung. Pelatih ini sebenarnya sudah dalam tekanan hebat dari pertama datang ke bandung dari mulai perekrtan pemain serta klimaksnya karena tak kunjung menyuguhkan hasil memuaskan untuk Bobotoh dan kekalahan memalukan tersebut jadi klimaksnya.
Kegagalan Dejan bersama Pangeran Biru menambah panjang jajaran barisan sakit hati sejumlah pelatih asing yang datang dengan harapan besar mebuat sejarah gemilang untuk persib namun nyatanya gagal total di Kota Kembang sejak Persib mengikuti kompetisi sepakbola profesional.
Adalah mereka juru racik strategi bola dari seluruh penjuru dunia, sebut saja Marek Sledzianowski, Juan Antonio Paez, Arcan Iurie, Daniel Darko Janakovic, Jovo Cuckovic, Drago Mamic dan Dejan (meski bukan kompetisi resmi PSSI) mendapat rapor merah dan terdepak.
Juan Paez sebenarnya masih mendapat tempat di hati Bobotoh karena pelatih asal Cile ini sukses menyelamatkan Persib dari ancaman degradasi melalui babak play-off pada akhir musim 2003. Meski demikian, ketika berbicara gelar juara juru taktik bergelar profesor ini gagal.
Arcan Iurie nyaris mengatarkan Maung ke tangga juara pada 2008. Arsitek tim asal Moldova berhasil mengantarkan Persib ke urutan nomor satu di paruh pertama kompetisi namun kebijakan transfer ‘aneh’ terkait Nyeck Nyobe dan Lionel Chitescu pada akhirnya terbukti keliru dan berbuah kegagalan juara.
Tidak pelak, bagaimana tragisnya cerita kesudahan sejumlah pelatih asing tersebut yang mencoba peruntungan di klub yang merupakan kebanggan warga jawa barat ini, dari yang masuk rumah sakit karena defresi tidak bisa menahan tekanan bobotoh dan beban mental seperti arcan iurie dan tentunya yang lain.
Mau Sukses Jadi Pelatih Persib ? Syaratnya Wajib Baca Ini !!
Sekarang pertanyannya adalah, Ada apa sebenarnya antara Persib dan pelatih asing ? Apakah ada yang salah dengan para pelatih tersebut ? jika salah, bukannya kita tahu bahwa pelatih yang didatangkan manajemen Maung tidak bisa dianggap sebelah mata termasuk tentu saja Dejan antonic.
Kultur dan Budaya masyarakat bola jawa barat khususnya Bobotoh, mungkin ini salah satu yang jadi kendala bagi pelatih yang didatangkan Persib.
Memetakan dan memahami bagaimana sepakbola Indonesia secara keseluruhan sudah pasti jadi pekerjaan yang harus dituntaskan para pelatih asing, namun ketika lebih spesifik menunjuk ke Persib ini persoalan lain.
Persib adalah identitas dan budaya yang melekat tidak hanya bagi warga kota Bandung tetapi lebih luas lagi, Jawa Barat. Tim yang bakal bermarkas di Stadion Gelora Bandung Lautan Api ini punya ciri khas yang terjaga sejak kelahirannya pada 1933.
Ini semua tentu saja terkait pada gaya bermain dan dukungan yang diberikan oleh fans suporter fanatiknya . Dan jika Membicarakan Persib yang teringat langsung adalah gaya bermain cantik dan dukungan fantastis Bobotoh.
Berbicara Bobotoh, loyalis Maung Bandung ini sebenarnya terkenal santun, ramah dan someah. Akan tetapi punya punya karakter nilai lebih yaitu fanatisme selangit. Jangan Maung diganggu, bersiap saja menghadapi amukannya.
Tetapi bahkan dengan fanatisme seperti itu, Bobotoh juga tahu persis apa yang diharapkan dari Persib, tentu saja terkait dengan urusan Persib sebagai identitas mereka.
Ketika Persib tampil buruk, amarah tak segan mereka layangkan pada manajemen tim karena secara otomatis para loyalis ini merasa identitasnya terganggu. Urusan melengserkan pelatih dan menyentil para petinggi klub sudah jadi cerita biasa di kalangan Bobotoh dan gelombang reaksi ini tidak akan berhenti hingga situasinya dinilai memuaskan.
Memahami kultur seperti itu bukan pekerjaan mudah bagi pelatih asing bahkan pelatih di luar lingkungan Persib itu sendiri. Tidak heran jika dua kali Persib jadi raja sepakbola Indonesia dua kali pula diarahkan oleh juru taktik yang sudah mengenal betul jeroan tim.
Persib bukan tim percobaan, Persib juga bukan tim tanpa modal yang harus banyak diakali demi bertahan di kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Persib adalah tim elite yang selayaknya pantas beredar di jalur juara setiap musimnya dengan penampilan yang memenuhi ekspektasi tinggi.
Tetapi apakah pelatih jadi satu-satunya pihak yang harus bertanggungjawab? Bisa ya dan bisa tidak juga jawabannya. Sebagai ilustrasi, ketika Bobotoh berharap Persib menyuguhkan performa menyerang nan cantik, bagaimana mungkin manajemen memilih pelatih yang tak mengusung filosofi itu?
Sebagai penutup, mungkin penggalan lirik lagu Pas Band ‘Aing Pendukung Persib’ cukup pantas untuk diingat bagi siapapun yang sedang dan akan menangani Maung Bandung.
Panas dan Hujan Datang
Persib Harus Tetap Menang
Kalau Menang Kita Senang
Jawa Barat Teu Hariwang
Hajarlah Lawan Mainmu
Main Cantik Itulah Cirimu
Jayalah Oh Persibku
Maung Bandung Harus Maju