www.maungbandung.com - Keberadaan empat eks pemain Persib Bandung, yakni Samsul Arif, Eka Ramdani, Agung Pribadi, hingga Aang Suparman di tim Persela Lamongan menambah bumbu sentimental duel antara Maung Bandung kontra Laskar Joko Tingkir pada laga pamungkas fase Grup C Piala Presiden 2017, Jumat 17 Februari 2017.
Namun, ternyata duel bernuansa reuni tidak hanya akan terjadi di kalangan pemain. Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman juga akan melakoni pertandingan emosional karena harus beradu taktik dengan sahabat karibnya, Herry Kiswanto.
Setelah menerima pengampunan hukuman dari PSSI atas kasus sepak bola gajah yang melibatkan mantan timbesutannya, PSS Sleman, Herry Kiswanto memang langsung menerima tawaran melatih Persela Lamongan. Namun, Djadjang Nurdjaman tidak menyangka sahabat karibnya itu akan langsung menjadi lawan di fase grup turnamen pramusim ini.
“Saya sempat sangat sedih atas masalah yang menimpa dia. Maka begitu tahu dia dapat pengampunan, saya ikut bahagia dan langsung menelepon untuk mengucapkan selamat. Tapi, saya tidak menyangka kalau dia akan melatih Persela dan kini harus berhadapan di turnamen,” ujar Djadjang untuk Berita Persib Terbaru, Rabu 15 Februari 2017.
Djadjang mengatakan, persahabatannya dengan Herry dimulai ketika sama-sama mengawali karier sepak bola. Menurut Djadjang, dia dan Herry memulai perjalanan di Persib pada tahun 1978. Tapi, kebersamaan keduanya di Persib tidak berlangsung lama.
“Kami bersahabat sejak memulai karir di Persib bareng-bareng, sekitar 1978. Tapi, dia tidak lama di Persib karena langsung memperkuat tim Pardedetex di Medan (era perserikatan). Sementara saya sempat merantau juga, tapi kemudian kembali dan lama di Persib sampai pensiun (sebagai pemain),” kata Djadjang.
Kendati tak pernah bermain di klub yang sama, Djadjang mengataan persahabatannya dengan Herry Kiswanto terjalin baik selama puluhan tahun hingga akhirnya kini mereka sama-sama berkarir sebagai pelatih.
Djadjang mengaku sangat antusias menanti duel antara tim asuhannya dengan tim pimpinan sahabatnya itu. Demi meraih kemenangan, persahabatan akan sejenak dilupakan.
“Dalam sepak bola, bertanding melawan kawan itu pasti akan dialami. Ya profesional saja, saya pastinya akan merancang taktik supaya Persib menang. Herry juga pasti ingin membawa Persela menang,” ujar Djadjang.
Kemenangan menjadi sangat krusial bagi kedua tim. Persela yang baru mengumpulkan tiga poin butuh kemenangan agar bisa lolos ke 8 besar. Sementara itu, Persib yang sudah meraih enam angka hasil dua kali menang hanya butuh hasil imbang untuk mengunci status sebagai juara grup dan lolos otomatis ke babak 8 Besar Piala Presiden.
“Cukup hasil seri, kami memang akan jadi juara grup. Tapi, kami tidak mau hasil minimalis. Kami akan berusaha keras untuk menyapu bersih kemenangan di fase grup ini,” kata Djadjang.