www.maungbandung.com - Pelatih PERSIB BANDUNG, Djadjang Nurdjaman mengakui situasi saat ini menjadi yang tersulit yang harus dihadapi. Selain tekanan bobotoh yang ingin Persib meraih hasil positif baik laga kandang maupun tandang, skuad yang ada saat ini bukanlah bentukannya sehingga harus merombak komposisi pemain inti.
BERITA PERSIB mencatat, sebelumnya Maung Bandung diarsiteki Dejan Antonic yang kemudian mundur karena tidak kuat dengan tekanan bobotoh. Alhasil, Djadjang Nurjaman pun harus meneruskan perjuangan Persib dengan komposisi pemain racikan Dejan Antonic.
“Please Understand Me !!” Inilah Pesan Djanur Untuk Bobotoh
Meski tak terlalu mempermasalahkan komposisi pemain yang ada saat ini, Djanur tetap harus melakukan beberapa perubahan karena gaya permainan yang ia terapkan jauh berbeda dengan pelatih sebelumnya.
Tapi, pelatih yang akrab dipanggil Djanur itu tak terkejut dengan kondisi yang ia hadapi saat ini. Karena saat melatih di Pelita Jaya beberapa tahun yang lalu, hal yang sama pernah terjadi.
“Waktu saya menjadi caretaker di Pelita Jaya tahun 2012 hal yang sama pernah saya alami. Waktu itu pelatih Fandi keluar dan pemain senior pun banyak yang out dan saya ditunjuk menjadi caretaker,” kata Djanur.
“Saat itu, Pelita mempunyai sisa 12 pertandingan dan berada di posisi 17. Pemain senior sudah out, saya pun pakai mayoritas pemain U-22. Saya harus menang 9 dari 12 pertandingan, coba bayangkan. Itu hanya untuk lolos ke play-off, akhirnya tercapai. Play-off itu bebannya lebih berat ketimbang final. Final kalah masih dapat nomor dua dan masih terhormat. Beruntung tidak degradasi,” tambahnya.
Menurut Djanur kondisi yang ia hadapai saat ini di Persib tentu tidak akan selesai hanya dengan berkeluh kesah. Untuk itu, Djanur mengaku tidak akan menyerah karena masih banyak pertandingan sehingga peluang Persib masih terbuka lebar.
Soal tekanan bobotoh, Djanur menilai hal itu sudah biasa. Ia sudah tidak asing lagi dengan tekanan bobotoh karena bukan hanya kali ini saja berada di tim Maung Bandung, julukan Persib.
“Pengalaman itu (bersama Pelita Jaya) jadi optimisme untuk melangkah ke depannya setelah mengalami situasi sulit. Pokoknya kepada bobotoh mohon dimegerti keadaannya seperti ini. Dari awal sudah seperti ini walau saya sudah berusaha,” imbuhnya.
“Saya tidak bisa semuanya menang, katakanlah misalnya Alberts Rene (PSM), sudah berpengalaman melatih ke sana sini, meneruskan pekerjaan orang itu sulit sampai 5-6 pertandingan tidak pernah menang karen sulit,” pungkasnya.
Source : bola.Inilah.com