www.maungbandun.com - Perubahan sangat drastis dialami oleh Atep saat memasuki tahun ke-9 masa pengabdian di PERSIB BANDUNG. Untuk pertama kalinya, pemain yang menyandang ban kapten tim itu menjadi saksi perombakan besar-besaan di dalam tim Persib.
Sebelas pemain sudah resmi dilepas manajemen. Mereka adalah Robertino Pugliara, Diogo Ferriera, M Agung Pribadi, Dias Angga Putra, Purwaka Yudi, Taufiq, Rachmad Hidayat, Yandi Sofyan, Samsul Arif, Rudiyana, dan David Laly. Angka tersebut masih berpotensi bertambah.
Pemain sayap Maung Bandung Zulham Zamrun dan bek tengah Yanto Basna belum pasti dipertahankan. Selain itu, salah seorang pemain yang berpotensi besar akan menyusul pergi meninggalkan Bandung adalah Marcos Flores.
Pemain Argentina itu pernah menyatakan rasa kecewanya karena dijadikan “ban serep” Persib saat menunggu kedatangan paket pemain Brasil Patrick Cruz dan Alex Willian.
Atep menilai dengan pelepasan 11 pemain, bahkan berpotensi lebih, perombakan tim kali ini kelewat drastis. Selain itu, jumlah pemain yang pergi dan datang jauh tidak seimbang. Sejauh ini sudah 11 pemain dilepas tetapi baru tiga pemain yang resmi direkrut oleh Persib.
“Selama saya memperkuat Persib, ini memang perombakan paling drastis. Banyak sekali pemain yang keluar. Sebelum-sebelumnya tidak pernah mencapai belasan. Bagi saya pribadi, mungkin terlalu drastis,” kata Atep, pemain yang aktif dengan masa bakti terlama di Persib saat ini.
Perubahan besar selalu disertai risiko munculnya masalah dalam adaptasi. Atep menilai, risiko ini akan menjadi tantangan besar bagi Persib. Apalagi jika mengingat permainan Persib sudah semakin padu pada saat mendekati akhir kompetsi Indonesia Soccer Championship 2016.
“Memang disayangkan karena permainan tim sebenarnya sudah mulai padu. Tapi, mungkin manajemen dan pelatih punya alasan lain berdasarkan hasil evaluasi sehingga harus ada perubahan besar seperti ini. Yang pasti, ada tantangan adaptasi lagi akibat perombakan besar ini,” ujar pemain yang sudah menciptakan 21 gol dalam 151 penampilan buat Persib sejak 2008 itu.
Namun, dia tetap optimistis Maung Bandung akan bisa melewati masa transisi dan adaptasi untuk mengakhiri musim 2017 dengan prestasi. Apalagi, para pemain yang didatangkan juga bukanlah pemain-pemain yang benar-benar baru dalam perjalanan Persib.
Striker asal Jepang Shohei Matsunaga sudah pernah memperkuat Maung Bandung pada 2011. Gelandang bertahan Dedi Kusnandar juga sempat menjadi bagian Maung Bandung sepanjang 2015. Bek sayap Wildansyah pernah memperkuat persib musim 2008-2012.
Selain itu, sejumlah pemain yang santer akan segera merapat ke markas Maung Bandung juga merupakan barisan para mantan. Mereka di antaranya adalah bek tengah Achmad Jufriyanto dan bek sayap Supardi Nasir yang merupakan pilar Persib saat menjuarai LSI 2014 dan Piala Presiden 2015 sebelum memperkuat Sriwijaya FC sepanjang 2016.
“Itu yang menjadi sisi positifnya. Para pemain yang didatangkan adalah pemain baru tapi muka lama. Jadi, semoga saja tidak ada masalah serius dalam adaptasi,” ujar pemain yang mencetak 5 gol dan 2 umpan pengantar gol dalam 33 laga ISC 2016 itu .
Setelah gagal menuai prestasi dan hanya menempati peringkat 5 pada kompetisi Indonesia Socer Championship 2016, Atep berharap Persib akan sanggup kembali menegakkan reputasi sebagai tim juara dengan menaklukkan Liga 2017 yang merupakan kompetisi resmi. Perombakan besar yang dilakukan manajemen dan pelatih diharapkan dapat membawa Maung Bandung menuju pencapaian lebih besar.
“Tantangan pasti akan berat karena semua tim juga membangun lagi kekuatan mereka. Namun, kami adalah juara bertahan kompetisi resmi (Liga Super Indonesia 2014) dan kami akan berjuang habis-habisan untuk menjadi tim pertama yang sanggup mempertahankan gelar juara liga,” kata Atep untuk BERITA PERSIB.